Miiko's Health Problem
Kucing itu binatang yang lucu. Namun ga pernah terpikirkan sebelumnya akan suka dengan makhluk satu ini. Berawal di bulan September 2015, Papa cerita ke adikku kalau di parkiran gelanggang olahraga di Tebet ada kucing lucu yang akhir2 itu berkeliaran. Sepertinya kucing itu kucing peliharaan yang hilang karena terlihat sekali fisiknya bukan kucing kampung melainkan kucing ras. Adikku yang memang udah kepengen banget pelihara kucing, akhirnya meminta papa untuk bawa kucing itu ke rumah dan diadopsi.
Aku yang jarang di rumah (pulang setiap weekend), cuma tau kabar kalau kucing yang baru diadopsi itu sakit diare dan dirawat inap di petshop. Jadilah saat jadwal pulang, akhirnya diajak adikku untuk jengukin kucing itu di petshop dekat rumah. Jujur pertama kali liat kucing itu (adikku baru memberi nama Miiko), adalah saat dia diinfus, lemas sekali kelihatannya. Jadi iba. Lalu saat adikku elus kepalanya, dia baru mau bangun dan semangat. Sepertinya Miiko stress juga hanya bs di dalam kandang.
Setelah seminggu dirawat, Miiko akhirnya pulih dan bisa pulang ke rumah. Miiko itu termasuk kucing ras cuma tidak bisa dipastikan pure persia atau campuran. Menurut vet, miiko sudah berumur 3 tahun saat baru kami adopsi. Miiko kucing penurut, cenderung pendiam, kalau makan juga pemilih (ngga ganggu atau minta saat pemiliknya makan) dan kalau poop sudah tertib di litter box.
Awalnya aku cuek banget dengan kehadiran Miiko malah cenderung masa bodo. Setiap weekend aku pulang, di rumah pasti kosong karena pada blm pulang. Semenjak ada Miiko jadi berasa ada yang temenin gitu. Lama lama jadi sayang juga sama makhluk satu ini.
Miiko itu sering ditinggal di dalam rumah sendiri dan ditinggalin makanan yang banyak. Ngga heran deh berat badannya udah naik 2 kg dalam setahun. Setahun setelah diadopsi, Miiko kembali sakit. Awalnya adik yang memperhatikan kalau Miiko lebih suka tidur di dekat tembok, atau di pojok dan terlihat lemas. Kemudian saat tidur, tiba2 keluar pipis. Sepertinya Miiko juga tidak sadar. Ketika dengar kabar itu dari adik, saya langsung telepon vet yang pernah tangani Miiko. Saat itu vet meminta saya untuk segera membawa miiko untuk segera dilakukan tindakan pemasangan cateter. Berdasarkan info dari adik saya, vet menduga ada kristal di saluran urinny dan memvonis Miiko terkena FUS. Memang FUS itu lebih sering menjangkit kucing jantan. Bahkan vet juga menginstruksikan agar sesegera mungkin dibawa ke vet dan ditangani karena bisa menyebabkan kematian. Di hari yang sama, adik saya membawa Miiko ke vet dan vet segera melakukan operasi pemasangan cateter. Kemudian Miiko dirawat inap semalaman. Sehari kemudian Miiko diperbolehkan pulang ke rumah dengan leher yang dipasang collar.
Memang dokter sudah mengingatkan bahwa penyakit FUS (feline urinary syndrome) ini sifatnya kambuhan jd makannya harus merupakan makanan yang khusus urinary care kemudian minumnya juga harus banyak. Dari dua hal itu, hanya kebiasaan minum Miiko saja yang tidak bisa dikontrol. Sampai pada akhirnya, dua hari sebelum Idul Fitri 1438 H sekitar setahun kemudian dari sakit yang sebelumnya, kesehatan Miiko kembali bermasalah. Namun kali ini beda, Miiko masih tetap aktif, nafsu makannya masih sama. Hanya ketika sakit ini Miiko jadi pipis sembarangan, dan ternyata urinnya juga ada darahnya. Seperti menstruasi begitu. Bingung rasanya menghadapi sakit miiko pada saat itu karena semua pet shop dan vet hampir dipastikan sudah tutup dan tidak membuka praktek. Akhirnya saya dan adik berinisiatif untuk menelpon vet Miiko. Namun beliau baru bisa praktek seminggu kemudian. Lalu kita coba menelepon beberapa pet shop yang bisa menangani keadaan darurat walau d hari libur besar. Alhamdulillah, usaha membuahkan hasil, ada pet shop bernama Amore yang ada di daerah pasar minggu yang mau melayani keadaan darurat.
Di malam, masih di hari lebaran, kami membawa Miiko ke Amore. Miiko terlihat sangat nurut dan tenang sekali saat diperiksa vet. Vet menekan2 perut Miiko untuk memeriksa dugaan terbentuknya kristal kembali di saluran urinnya. Tapi menurut vet, kantung kemih Miiko kosong. Kemudian vet menanyakan kemungkinan2 dan perubahan2 yang ada di sekeliling Miiko. Saya pun menduga, Miiko mengalami stress karena memang di rumah kami ada 2 kucing betina baru. Satu memang akan kami adopsi dan satu lagi merupakan kucing sepupu yang dititipkan sementara waktu. Dari dua kucing tersebut, terlihat Miiko memang belum klop dengan kucing sepupu. Kalau keduanya dipertemukan, keduanya berantem. Jadi kesimpulan dari vet, Miiko mengalami stress sehingga menyebabkan sakit tersebut. Tapi sepertinya memang ada "sesuatu" di saluran urin Miiko karena sampai post ini terbit, Miiko masih dalam pengobatan.
Get well very soon Miiko. We love you 😽
Aku yang jarang di rumah (pulang setiap weekend), cuma tau kabar kalau kucing yang baru diadopsi itu sakit diare dan dirawat inap di petshop. Jadilah saat jadwal pulang, akhirnya diajak adikku untuk jengukin kucing itu di petshop dekat rumah. Jujur pertama kali liat kucing itu (adikku baru memberi nama Miiko), adalah saat dia diinfus, lemas sekali kelihatannya. Jadi iba. Lalu saat adikku elus kepalanya, dia baru mau bangun dan semangat. Sepertinya Miiko stress juga hanya bs di dalam kandang.
Setelah seminggu dirawat, Miiko akhirnya pulih dan bisa pulang ke rumah. Miiko itu termasuk kucing ras cuma tidak bisa dipastikan pure persia atau campuran. Menurut vet, miiko sudah berumur 3 tahun saat baru kami adopsi. Miiko kucing penurut, cenderung pendiam, kalau makan juga pemilih (ngga ganggu atau minta saat pemiliknya makan) dan kalau poop sudah tertib di litter box.
Awalnya aku cuek banget dengan kehadiran Miiko malah cenderung masa bodo. Setiap weekend aku pulang, di rumah pasti kosong karena pada blm pulang. Semenjak ada Miiko jadi berasa ada yang temenin gitu. Lama lama jadi sayang juga sama makhluk satu ini.
Miiko itu sering ditinggal di dalam rumah sendiri dan ditinggalin makanan yang banyak. Ngga heran deh berat badannya udah naik 2 kg dalam setahun. Setahun setelah diadopsi, Miiko kembali sakit. Awalnya adik yang memperhatikan kalau Miiko lebih suka tidur di dekat tembok, atau di pojok dan terlihat lemas. Kemudian saat tidur, tiba2 keluar pipis. Sepertinya Miiko juga tidak sadar. Ketika dengar kabar itu dari adik, saya langsung telepon vet yang pernah tangani Miiko. Saat itu vet meminta saya untuk segera membawa miiko untuk segera dilakukan tindakan pemasangan cateter. Berdasarkan info dari adik saya, vet menduga ada kristal di saluran urinny dan memvonis Miiko terkena FUS. Memang FUS itu lebih sering menjangkit kucing jantan. Bahkan vet juga menginstruksikan agar sesegera mungkin dibawa ke vet dan ditangani karena bisa menyebabkan kematian. Di hari yang sama, adik saya membawa Miiko ke vet dan vet segera melakukan operasi pemasangan cateter. Kemudian Miiko dirawat inap semalaman. Sehari kemudian Miiko diperbolehkan pulang ke rumah dengan leher yang dipasang collar.
Memang dokter sudah mengingatkan bahwa penyakit FUS (feline urinary syndrome) ini sifatnya kambuhan jd makannya harus merupakan makanan yang khusus urinary care kemudian minumnya juga harus banyak. Dari dua hal itu, hanya kebiasaan minum Miiko saja yang tidak bisa dikontrol. Sampai pada akhirnya, dua hari sebelum Idul Fitri 1438 H sekitar setahun kemudian dari sakit yang sebelumnya, kesehatan Miiko kembali bermasalah. Namun kali ini beda, Miiko masih tetap aktif, nafsu makannya masih sama. Hanya ketika sakit ini Miiko jadi pipis sembarangan, dan ternyata urinnya juga ada darahnya. Seperti menstruasi begitu. Bingung rasanya menghadapi sakit miiko pada saat itu karena semua pet shop dan vet hampir dipastikan sudah tutup dan tidak membuka praktek. Akhirnya saya dan adik berinisiatif untuk menelpon vet Miiko. Namun beliau baru bisa praktek seminggu kemudian. Lalu kita coba menelepon beberapa pet shop yang bisa menangani keadaan darurat walau d hari libur besar. Alhamdulillah, usaha membuahkan hasil, ada pet shop bernama Amore yang ada di daerah pasar minggu yang mau melayani keadaan darurat.
Di malam, masih di hari lebaran, kami membawa Miiko ke Amore. Miiko terlihat sangat nurut dan tenang sekali saat diperiksa vet. Vet menekan2 perut Miiko untuk memeriksa dugaan terbentuknya kristal kembali di saluran urinnya. Tapi menurut vet, kantung kemih Miiko kosong. Kemudian vet menanyakan kemungkinan2 dan perubahan2 yang ada di sekeliling Miiko. Saya pun menduga, Miiko mengalami stress karena memang di rumah kami ada 2 kucing betina baru. Satu memang akan kami adopsi dan satu lagi merupakan kucing sepupu yang dititipkan sementara waktu. Dari dua kucing tersebut, terlihat Miiko memang belum klop dengan kucing sepupu. Kalau keduanya dipertemukan, keduanya berantem. Jadi kesimpulan dari vet, Miiko mengalami stress sehingga menyebabkan sakit tersebut. Tapi sepertinya memang ada "sesuatu" di saluran urin Miiko karena sampai post ini terbit, Miiko masih dalam pengobatan.
Get well very soon Miiko. We love you 😽
Komentar
Posting Komentar